Kamis 27 Feb 2014 18:49 WIB

Riau Darurat Asap, Wamenkes Minta Warga Pakai Masker

Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: EPA/Nuno Andre Ferreira
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Saat ini Riau darurat bencana asap, bahkan terjadi kejadian luar biasa (KLB) ISPA. Menanggapi kondisi tersebut Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron meminta agar masyarakat menghindari menghirup asap secara langsung, pakai  masker.

"Jika ada tanda-tanda  gejala ISPA harus segera ke dokter atau fasilitas kesehatan  dasar seperti puskesmas. Kalau  belum punya kartu BPJS maka segera mendaftar BPJS  untuk dimanfaatkan dalam penanganan ISPA," kata Ali di Jakarta, Kamis, (27/2).

Warga, ujar Ali, harus menghindari titik-titik yang berasap. Namun kalau tidak bisa masker harus selalu dipakai. Begitu gelaja ISPA, terang Ali, harus segera dirawat. Kalau tidak terkendali ISPA bisa jadi berbahaya,bukan hanya saluran pernafasan atas saja yang terserang tapi juga saluran pernafasan bawah.

"Kalau punya asma bisa langsung kambuh. Jika  saluran pernafasan bawah terserang, maka resikonya  bisa meninggal," kata Ali.

Darurat bencana asap maupun serangan ISPA, terang Ali, yang paling rentan terserang itu bayi sebab daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Kalau orangtua yang sudah uzur juga bisa mengalami sesak nafas namun mereka masih lebih kuat dari pada bayi.

"Paling bahaya jika ISPA menyerang orang yang kena  penyakit paru kronik. Mereka ini yang harus dihindarkan dari asap, kalau  kambuh bisa sangat dahsyat hingga meninggal,"ujar Ali.

Makanya, kata Ali, jangan suka membakar lahan sembarangan meski untuk berkebun sebab kalau terbakar merugikan masyarakat luas."Kalau lahan dibakar terus maka masyarakat akan terpapar asap terus-menerus, ini bahaya,"katanya.

Ali setuju kalau pembakar lahan diberi sanksi sebab mereka merugikan semua pihak. "Pembakar lahan jangan dibiarkan karena kasus ini terus terjadi,"katanya.

Menurut Ali, antara abu vulkanik dan  asap lebih berbahaya abu  vulkanik jika terhirup. Namun asap juga bisa berbahaya jika terus-menerus dihisap apalagi bagi penderita yang pernah kena  infeksi saluran pernafasan bawah.

Sementara itu, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama menambahkan,  Kemenkes sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Riau terkait masalah  ISPA dan asap di Riau. "Kami juga sudah mengirimkan masker ke Riau untuk diberikan kepada masyarakat," katanya. Masyarakat, ujar Tjandra, hindari udara terbuka jika tidak ada yang penting. Masker wajib digunakan jika ke luar rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement