Rabu 26 Feb 2014 18:30 WIB

BNN Ungkap Penyelundupan Sabu 60 Kg di Pelabuhan Ratu

  Petugas polisi menunjukan barang bukti shabu dan ekstasi senilai Rp 22 miliar di kantor Dit Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (29/7).    (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas polisi menunjukan barang bukti shabu dan ekstasi senilai Rp 22 miliar di kantor Dit Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (29/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Narkotika Nasional berhasil mengungkap penyelundupan narkoba jaringan internasional jenis sabu diduga sekitar 60 kg, di Kecamatan Palabuharatu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

Badan Narkotika Nasional sebelumnya menyatakan dua warna negara Iran yang tertangkap menyelundupkan sabu di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah tiga kali melakukan penyelundupan.

"Dari informasi dan penyelidikan yang kami lakukan, kedua tersangka penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu yakni Said dan Mustofa sudah tiga kali menyelundupkan narkoba melalui jalur laut di Sukabumi," kata Deputi Pemberantasan BNN, Deddy Fauzi El Hakim kepada Antara, Rabu.

Menurut Deddy, mereka sudah beroperasi di Indonesia sejak Desember 2013 dan berhasil menyelundupkan sabu sekitar 100 kilogram dalam dua kali pengiriman, namun yang ketiga kalinya BNN menciduk keduanya beserta barang bukti sabu yang disimpan dalam tiga tas ransel seberat sekitar 60 kilogram.

Selain itu, keduanya merupakan jaringan sindikat peredaran narkotika kelas atas jenis sabu, karena dilihat dari jenis barang haram tersebut merupakan kelas terbaik yang bisa diracik kembali.

Ia mengatakan mereka memilih jalur laut untuk menyelundupkan sabu-sabu itu karena dinilai lebih aman dibandingkan melalui jalur udara.

Dipilihnya, jalur laut Sukabumi dalam menyelundupkan sabu tersebut, karena daerah perairan laut di Sukabumi cukup terbuka sehingga dalam tiga kali percobaan pengiriman barang haram itu dua kali berhasil dan baru yang ketiga kalinya terungkap pada Rabu (26/2).

"Diduga mereka akan menyelundupkan sabu 200 kg dan sampai saat ini kami masih mengembangkan, apakah ada kaitannya dengan mengungkapan jaringan narkotika yang dilakukan oleh Polri di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu yang pada saat penggerebekan itu tiga warga Iran tewas dalam baku tembak dengan kepolisian," tambahnya.

"Kami juga saat ini masih mengejar pengendali kedua tersangka tersebut, apakah dalam pengungkapan kasus itu ada warga Indonesia yang terlibat atau tidak, kami masih mengembangkan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement