REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Sejumlah warga mulai resah karena seekor harimau Sumatera mulai mendekati areal perkampungan akibat kebakaran lahan dan hutan yang memaksa satwa liar itu secara alami keluar dari habitatnya di Kabupaten Bengkalis, Riau.
"Warga cemas karena ditemukan jejak kaki harimau di lahan sawit dekat dengan permukiman warga," kata seorang warga Aswadi ketika dihubungi dari Pekanbaru, Rabu.
Seorang kepala keamanan setempat, Harun mengatakan, pihaknya sudah melaporkan keluhan warga tersebut kepada polisi. Menurut dia, warga menemukan jejak kaki harimau pada Senin malam (24/2) di daerah Barak Aceh, Desa Selingsing, Bengkalis. "Ini membuat kita makin takut, sudah asap pekat, tambah harimau keluar hutan," ujarnya.
Ia berharap pihak Kepolisian menurunkan personel untuk bersiaga di daerah ditemukan jejak harimau tersebut agar warga merasa tenang. Harun mengatakan, kebakaran hebat melanda daerah perbatasan Kota Dumai-Kabupaten Bengkalis sejak 19 Februari lalu dan terus membesar karena sumber air mengering dan angin berhembus kencang.
Di Kecamatan Medang Kampai, lanjutnya, ada sekitar 109 warga mengungsi ke rumah keluarga akibat asap pekat. Di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis itu kebakaran lahan dan hutan sedikitnya telah menghanguskan 600 hektare (ha), dengan rincian 200 ha di Dusun Bukit Subuh dan 400 ha di Bukit Lengkung, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis.
"Itu belum termasuk kebakaran yang kecil di lahan di bawah dua hektare. Selain itu sepetak rumah juga hangus terbakar rambatan api gambut," katanya.
Gubernur Riau Annas Maamun menyatakan, Status Siaga ditingkatkan menjadi Status Darurat Asap akibat kebakaran lahan meluas. Sebab, sudah ada tujuh pemerintah kabupaten/kota di Riau yang menyatakan status darurat asap.
Ketujuh kabupaten/kota yang menetapkan status tanggap darurat asap antara lain Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Pelalawan, Meranti, dan Kota Dumai.
Dengan kondisi darurat asap, maka Pemprov Riau bisa menggunakan anggaran tanggap darurat sebesar Rp10 miliar di APBD untuk penanganan kebakaran lahan.