REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau, terpaksa mengungsikan 125 warga menyusul asap pekat di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, yang disebabkan oleh kebakaran lahan.
"Kami meminta warga mengungsi karena asap sangat pekat mengepung perumahan warga. Pencemaran asap sudah sangat parah, berdiri tegak lima menit saja tanpa masker mungkin orang bisa pingsan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkalis M. Jalal, di Pekanbaru.
Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyediakan tenda darurat untuk warga yang mengungsi yang berjarak sekitar 5 km dari lokasi perumahan. Para pengungsi terdiri dari 24 balita, anak-anak sebanyak 18 orang, dan 83 orang dewasa. Ia mengatakan bantuan berupa makanan dan pakaian bayi sudah disalurkan.
"Kami berharap ada segera bantuan dari Pemprov Riau untuk pengungsi dan membantu pemadaman," katanya.
Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo, mengatakan pihaknya menerjunkan 30 personel di daerah pengungsian untuk mengamankan rumah penduduk serta berjaga-jaga bila terjadi rembetan api sebagaimana sebelumnya. Sebab, sebelumnya satu rumah dan bangunan sekolah dasar telah terbakar akibat kebakaran lahan gambut di daerah itu.
"Kita berupaya optimal agar keamanan para pengungsi terjamin," ujarnya.