Rabu 26 Feb 2014 02:33 WIB

Siaga Bencana Diminta Masuk Kurikulum

Gunung Sinabung
Foto: AP
Gunung Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Pendidikan Kota Medan diharapkan memasukkan tanggap darurat bencana alam dalam kurikulum pendidikan sehingga siswa siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Salman Alfarisi di Medan, Selasa (25/2), mengatakan beberapa daerah di Indonesia termasuk Kota Medan, Sumatera Utara, termasuk daerah rawan bencana.

Meski saat ini cuaca di Kota Medan memasuki musim kemarau, namun sewaktu-waktu bisa saja terjadi banjir, apalagi ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu dilalui oleh beberapa sungai seperti Sungai Deli dan Babura. "Artinya jika sejak dini diajari mengenai tanggap bencana, nanti para siswa kita akan paham bagaimana menghadapi bencana sehingga dapat meminimalkan kerugian materi maupun korban jiwa," katanya.

Dengan masuknya tanggap darurat bencana alam dalam kurikulum pendidikan diharapkan ke depan para siswa dapat menjadi relawan yang mampu mengedukasi masyarakat sekitarnya. "Selama ini masyarakat kita masih gagap dan panik jika menghadapi bencana, akibatnya justru akan membuat kerugian semakin besar," katanya.

Pada bagian lain ia mengatakan, pemerintah daerah seperti halnya Pemkot Medan juga harus sedini mungkin mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir yang diakibatkan meluapnya air sungai. "Misalnya dengan program pengerukan pada beberapa bagian Sungai Deli dan Babura yang mengalami pendangkalan ataupun program penghijauan di sepanjang sungai," katanya.

Ia mengatakan, yang juga tidak kalah penting bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampai ke sungai, karena memang sampah menjadi salah satu penyebab terjadinya penyumbatan di alur sungai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement