Selasa 25 Feb 2014 19:18 WIB

Jokowi-Priyo Orasi di Hadapan Ribuan Buruh

Puluhan ribu buruh dan pekerja hadir pada HUT ke-41 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). Acara in i dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso
Foto: Rakhmawaty La'lang
Puluhan ribu buruh dan pekerja hadir pada HUT ke-41 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). Acara in i dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tokoh yang selama ini disebut-sebut potensial sebagai capres muda, Joko Wiodo dan Priyo Budi Santoso, bertemu dalam satu panggung di Hari Ulang Tahun ke 41 Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI). Jokowi dan Priyo memberikan orasi di hadapan ribuan buruh yang memadati Istora Senayan.

Memperingati HUT ke-41 KSPI menggelar acara di Istora Senayan. Setelah sebelumnya mereka melakukan long march dari DPR ke Istora Senayan. Di sana sudah disiapkan panggung untuk sejumlah acara. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso datang lebih dahulu ke acara tersebut. Tak lama kemudian Jokowi juga datang di acara tersebut.

Sesaat setelah bertemu kedua tokoh muda ini saling bersalaman dan bertegur sapa. Mereka kemudian di daulat ke atas panggung oleh secara bersama-sama oleh ribuan buruh. Bahkan mereka juga sempat berjoget bersama di atas panggung saat grup band /RIF menyanyikan lagi 'Loe Toe Ye'.

Keduanya juga mengucapkan selamat ulang tahun ke konfederasi serikat buruh, dan memotong kue ulang tahun bersama. Keduanya kemudian diberi plakat penghargaan dari serikat pekerja tersebut. "Saya mengucapkan selamat ultah kepada KSPSI yang ke-41 tahun. Itu saja terima kasih," kata Jokowi. Ribuan buruh pun mengelukkan nama Jokowi.

Sementara itu, dalam orasinya Priyo  mengatakan salah satu isu yang dibahas anggota DPR dalam Sidang Paripurna, Selasa (25/2), yakni pengajuan hak interplasi kepada Presiden SBY tentang tenaga kerja outsourcing. Menurut Priyo, ada 28 anggota yang mengajukan hak interplasi soal outsourcing. "Keinginan kita, pengusul hak itu untuk menjelaskan masalah ini dan tidak boleh dihalangi oleh siapapun," kata Priyo disambut tepuk tangan ribuan buruh. Priyo mengaku beberapa kali berdikusi dengan tokoh buruh seperti Andi Gani dan Mudhofir, sehingga memahami persoalan outsourcing.

Priyo juga berbicara tentang penangkapan dan penahanan buruh saat berunjuk rasa. "Negara tidak boleh menengkap buruh yang demo untuk meningkatkan kesejahteraan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement