REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat lingkungan Stasiun Bogor, Selasa (25/2) mendadak kinclong. Jalan Nyi Raja Permas yang menjadi halaman stasiun di sebelah Utara seketika bersih dan rapi.
Padahal, kawasan tersebut biasanya semerawut oleh deretan sepeda motor serta lapak pedagang kaki lima (PKL). Pada hari biasa, sebagian bahu Jalan Nyi Raja Permas memang difungsikan sebagai tempat parkir.
Rata-rata mereka yang memarkir sepeda motor di sana adalah warga Bogor pengguna KRL commuter line yang bekerja di Jakarta. Mereka menitipkan kendaran pada pagi hari dan membawanya sore hari, sepulang kerja.
Selain karena parkir sepeda motor, jalan Nyi Raja Permas yang memisahkan Stasiun Bogor dan Pasar Anyar tersebut juga biasanya berantakan karena lapak PKL. Mulai dari gerobak hingga warung tenda. Daerah tersebut juga biasanya menjadi tempat mangkal becak, ojek, pengemis dan tunawisma.
Padahal, sebagian ruas jalan Nyi Raja Permas sejatinya merupakan percontohan fasilitas pejalan kaki nasional yang dibangun Kementrian Perhubungan pada 2012. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang dihabiskan untuk membangun 200 meter fasilitas pedestrian tersebut mencapai Rp 1,7 miliar.
Berdasarkan pantauan Republika, demi menyambt SBY dan Ani Yudhoyono, aparat keamanan, dinas, dan berbagai instansi terkait sudah sibuk bersih-bersih sejak sehari lalu.
Hasil kerja keras para pamong negara itu terbukti. Selasa pagi, (25/2) Jalan Nyi Raja Permas dan area sekitar stasiun menjadi asri dan begitu rapi. Ratusan motor tak lagi terparkir di sana, roda-roda dan tenda-tenda PKL pun lenyap. Kondisi tersebut diapresiasi para pelintas jalan.