Selasa 25 Feb 2014 10:59 WIB

Pengungsi Sinabung Tempati 15 Desa Aman

Pengungsi Sinabung
Foto: Antara
Pengungsi Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga kini sudah menempati 15 desa dari jumlah 16 desa yang dinilai aman dari bencana alam di daerah tersebut. Koordinator Media Massa Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Selasa, mengatakan, hanya satu desa lagi yang belum ditempati pengungsi tersebut, yakni Desa Kebayakan.

Sedangkan 15 desa lainnya, menurut dia, seluruhnya sudah diisi pengungsi dan berada di luar radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung. "Warga di 15 desa tersebut, selama beberapa hari ini dalam keadaan aman, serta tidak ada kendala," ucap Jhonson.

Dia menambahkan, pengungsi yang pulang ke desa tersebut, juga mendapat bantuan dana sebesar Rp50.000 per kepala keluarga (KK) dalam setiap hari. Bahkan, katanya, bantuan uang Rp50.000 tersebut diberikan kepada warga selama sepuluh hari. Bantuan itu berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Jhonson mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga memperhatikan pengungsi yang telah kembali pulang ke desa, dengan memberikan jaminan hidup (Jadup) sebesar Rp6.000 per hari pada masing-masing penduduk selama satu bulan. Selain itu, ujarnya, juga diberikan bantuan empat kilogram beras per orang, selama 30 hari.

Dia menjelaskan, ke-15 desa yang telah dihuni pengungsi Sinabung, beberapa diantaranya, Desa Batu Karang 4.954 jiwa (1.452 kepala keluarga), Desa Rimo Kayu 657 orang (196 KK), Desa Cimbang 234 orang (68 KK), dan Desa Ujung Payung 311 orang (93 KK). Selain itu Desa Kutambelin 990 jiwa (265 KK), Desa Gung Pinto 551 orang (146 KK), Desa Naman 1.533 orang (424 KK), Desa Sukandebi 902 orang (259 KK) yang berada di Kecamatan Namantran.

"Desa Tiga Pancur 918 orang (256 KK), Desa Tiganderket 1.779 jiwa (505 KK), Desa Tanjunga Morawa 1.201 (338 KK), Desa Payung 1.788 orang (538 KK), Desa Jeraya 551 orang (146 KK), dan Desa Pintu Mbesi 242 orang (65 KK)," ucap Jhonson.

Data yang diperoleh dari Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Senin (24/2) tercatat 15.996 orang atau 5.021 kepala keluarga (KK), 6.113 laki-laki, 6.861 perempuan, 1.414 lanjut usia (lansia), 142 ibu hamil dan 899 bayi. Pengungsi, Minggu (23/2) tercatat 16.361 orang atau 5.255 kepala keluarga (KK), 6.803 laki-laki, 7.034 perempuan, 1.425 lansia, 147 ibu hamil dan 912 bayi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 sentimeter yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 kilometer sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement