REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Gedung perpustakaan daerah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, perlu diperbaharui. Hal ini demi meningkatkan minat baca masyarakat.
"Gedung yang ada saat ini bergabung dengan Kantor Arsip dan Perpustakaan, terlalu kecil untuk menampung buku dan pengunjung," ujar pustakawan Perpustakaan Daerah Yundarti Indriati di Muntok, Senin.
Ia menjelaskan, perpustakaan daerah saat ini memiliki koleksi buku lebih dari 10.000 eksemplar atau 5.000 judul buku dengan 10 klasifikasi buku, yang ditempatkan dalam ruangan berukuran 8x12 meter. Menurutnya, perbandingan ruang dengan koleksi buku sudah tidak ideal sehingga ruang perpustakaan yang ada saat ini kurang nyaman dipengunjung.
"Apalagi jika pengunjung yang datang rombongan pelajar sekolah, perpustakaan terasa sesak dan tidak nyaman untuk membaca," kata dia.
Ia mengharapkan, pemerintah kabupaten setempat segera memikirkan pembangunan gedung perpustakaan baru yang lebih nyaman dan luas.
Ia mengatakan, tahun ini Kantor Perpustakaan dan Arsip setempat sudah mengajukan pembangunan gedung baru yang rencananya dibangun di dekat Masjid Agung Muntok, namun tidak disetujui.
"Kami tidak tahu mengapa tidak disetujui, namun kami mempunyai alternatif untuk meminjam gedung bekas Pusyandik milik PT Timah Tbk yang berada di samping Museum Timah Indonesia Muntok," kata dia.
Menurutnya, gedung bekas Pusyandik itu cukup representatif untuk dijadikan perpustakaan daerah dan lokasinya juga startegis karena berada di pusat kota. Selain itu, katanya, gedung yang berada di dekat museum itu juga akan mampu mendukung peningkatan minat baca masyarakat.
"Jadi nanti pengunjung museum bisa langsung berkunjung ke perpusda dan ini jelas akan meningkatkan jumlah kunjungan dibandingkan lokasi perputakaan yang ada saat ini," kata dia.