Senin 24 Feb 2014 09:44 WIB

Titik Panas Juga Terpantau di Sejumlah Negara Asean

Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.
Foto: Antara/Topan Ali
Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau kembali mengalami peningkatan. Dibanding pada Ahad (23/2) kemarin, titik panas kini meningkat 150  kali menadi 1.234 titik. Seluruhnya tersebar di delapan kabupaten/kota. Kondisi itu tergambar dari hasil deteksi satelit Terra dan Aqua.

"Itu merupakan pendeteksian pagi ini," kata analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Ardhitama kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, untuk di daratan Sumatera secara keseluruhan satelit mendeteksi 1.398 titik dan Riau tetap mendominasi dengan 1.234 titik.

Selain Riau, kata Ardhitama, "hotspot" juga terdeteksi berada di Sumatera Utara sebanyak 85 titik, Kepulauan Riau (43), Jambi (25), Sumatera Barat (5), kemudian Lampung dan Bangka Belitung masing-masing terdeteksi satu titik panas.

Untuk di Riau, menurut dia, "hotspot" terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis dengan 525 titik, Siak (208 titik), Meranti (141), Kota Dumai (126), Pelalawan (118) Indragiri Hilir ada 74 titik panas. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir satelit juga mendeteksi sebanyak 48 titik panas, serta di IndragiriHulu ada sebanyak empat titik.

"Untuk tingkat kepercayaan 81 hingga seratus persen adalah suatu peristiwa kebakaran lahan ada sebanyak 641 titik. Jumlah ini juga meningkat ratusan kali lipat dibandingkan sebelumnya yang hanya 20 titik," kata dia.

Kebakaran lahan dikabarkan juga terjadi di sejumlah wilayah Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN), antara lain Vietnam, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos dan Indonesia, demikian pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 milik Amerika Serikat (AS).

Satelit NOAA beberapa waktu lalu mendeteksi adanya 490 titik panas (hotspot) di Vietnam yang diperkirakan sebagai peristiwa kebakaran lahan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya menyebutkan, titik panas juga terdeteksi di Malaysia, Thailand, Kamboja dan Laos, sehingga beberapa kawasan di negara-negara tersebut tercemar kabut asap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement