REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah pengungsi erupsi gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (22/2) semakin berkurang. Kini pengungsi tinggal 18.002 orang. Sebagian besar pengungsi telah memutuskan untuk pulang ke rumah.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan, Ahad, mengatakan, warga yang kembali adalah mereka yang tempat tinggalnya berada di zona aman atau berada di luar 5 kilometer dari kawah gunung Sinabung. Bahkan, menurut dia, daerah tersebut juga terhindar dari bencana fenomena alam erupsi gunung Sinabung.
"Pemulangan ribuan pengungsi tersebut, juga disarankan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang terus memantau aktivitas gunung Sinabung," kata Jhonson.
Dia menjelaskan, ada 16 desa di Kabupaten Karo yang termasuk zona aman. Ke- 16 Desa tersebut antara lain,Desa Cimbang, Desa Ujung Payung, Desa Rimo Kayu, Desa Batu Karang, Desa Tiga Pancur, Desa Kutambelin, Desa Gung Pinta, Desa dan Desa Sukandebi.
Kemudian, Desa Tanjung Morawa, Desa Tiganderket, Desa Payung, Desa Pintu Besi, Desa Kebayakan, Desa Jeraya, Desa Kutambelin dan Desa Temberun.
"Sepuluh desa tersebut, saat ini telah diisi kembali oleh penduduknya dan selama ini mereka juga ikut mengungsi di Posko Penampungan Pengungsi di Kabanjahe, karena takut ancaman erupsi gunung Sinabung," kata juru bicara Pemkab Karo.
Data yang diperoleh dari Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Sabtu (22/2) tercatat 18.002 orang atau 5.737 kepala keluarga (KK). Terdiri dari 7.901 laki-laki, 8.096 perempuan, 1.727 lanjut usia (lansia), 174 ibu hamil dan 1.016 bayi.