Ahad 23 Feb 2014 10:09 WIB

250 Ekor Ayam Mati Mendadak di Sukabumi

Petugas kesehatan Hong Kong mengepak ayam-ayam mati, Kamis (28/1/2014) untuk kemudian dimusnahkan dalam langkah mengatasi penyebaran virus mematikan flu burung tipe H7N9.
Foto: REUTERS
Petugas kesehatan Hong Kong mengepak ayam-ayam mati, Kamis (28/1/2014) untuk kemudian dimusnahkan dalam langkah mengatasi penyebaran virus mematikan flu burung tipe H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Desa Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Hamid Muchtar mengatakan 250 ekor ayam kampung milik warga mati mendadak dan belum diketahui penyebabnya.

"Ayam yang ditemukan mati mendadak tersebut sampai hari ini sudah ada 250 ekor. Kami memprediksi jumlah bisa terus bertambah, karena jumla itu baru di beberapa rukun warga" kata Hamid kepada Antara, Ahad (23/2).

Pihaknya belum mengetahui apa penyebab kematian unggas milik warga tersebut namun dugaan awal ayam tu mati disebabkan oleh tetelo atau NCD (New Castlle Desease). Tetapi yang dikhawatirkan oleh pihaknya ayam itu mati disebabkan oleh virus flu burung yang bisa saja menular kepada manusia.

Bangkai ayam kampung yang mati ini sudah diperiksa oleh tim kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi dan masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kematiannya unggas itu.

"Kami juga mengimbau kepada warga agar bangkai ayam tersebut dibakar dan tidak dipegang oleh tangan terbuka khawatir ayam itu tertular penyakit flu burung dan sampai saat ini kami masih mendata jumlah ayam yang mati mendadak di seluruh kampung," tambahnya.

Sementara, Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir mengatakan pihaknya sudah menugaskan tim untuk mendata dan melakukan penelitian terhadap unggas-unggas yang mati mendadak tersebut dan diharapkan dalam waktu dekat ini hasil penelitian laboratorium sudah bisa diketahui apa yang menjadi penyebab matinya hewan itu.

"Dugaan awal kami ayam tersebut mati karena faktor cuaca, namun kami tetap melakukan penelitian penyebab kematian mendadak unggas itu,"katanya.

Ia mengimbau warga agar mengarantina atau mengandangkan ayam peliharaan, dan jangan di lepasliarkan. "Kandangnya secara rutin dibersihkan dengan desinfektan," kata Kodir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement