Ahad 23 Feb 2014 10:40 WIB

Terancam Cuaca Ekstrem, Warga Lebak Diminta Waspada Longsor

Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak meminta warga yang tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan untuk selalu waspada terhadap kemungkinan longsor karena curah hujan diperkirakan akan terus meningkat.

"Peringatan ini bertujuan agar warga yang tinggal di daerah rawan longsor terus waspada sehingga jika terjadi bencana tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Sabtu.

Ia mengatakan, saat ini daerah longsor di Kabupaten Lebak terkait topografinya perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai. Biasanya, intensitas curah hujan ringan dan sedang berpotensi terjadi bencana longsor, apalagi belum lama ini sebanyak lima rumah rusak berat di Kecamatan Cimarga akibat longsoran tanah.

Selain itu juga sekitar 23 unit rumah di daerah itu terancam longsor dan warga perlu direlokasi ke daerah yang lebih aman.

Saat ini, daerah rawan longsor di Lebak tersebar di sembilan kecamatan karena lokasinya di perbukitan, pegunungan dan aliran sungai (DAS). Kesembilan kecamatan itu adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, dan Cigemblong.

"Kami selalu mengingatkan warga tetap waspada untuk menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.

Ia menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang memperkirakan selama sepekan mendatang cuaca ekstrem melanda wilayah Banten bagian barat dan utara.

Koordinator Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan pihaknya menyiapkan tim evakuasi guna membantu warga yang tertimpa musibah, baik banjir maupun tanah longsor.

Pihaknya selalu siaga dengan mempersiapkan peralatan evakuasi, seperti tambang, pelampung, perahu karet, logistik dan peralatan lainnya. Relawan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam.

"Kami selalu siaga selama 24 jam dalam memberikan bantuan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah. Kami juga selalu menjalin komunikasi aktif baik dengan unsur desa, muspika, hingga BPBD Lebak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement