REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Marzuki Alie menyarankan seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia untuk tidak anti terhadap politik.
"Kampus jangan sampai menutup diri terhadap politik. Keliru kalau kalangan akademisi sampai menolak bicara politik," kata Marzuki saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Pengurus Pusat Pleno ke-5 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Marzuki, apabila dunia kampus telah menyatakan diri antipolitik, maka justru akan mengecewakan bangsa. Dengan sikap antipolitik itu, artinya negara ini hanya akan diarahkan oleh oknum atau orang-orang yang tidak cerdas.
"Kalau kampus sudah antipolitik, maka bangsa ini akan masuk ke jurang," kata dia.
Ia mencontohkan, hal itu tercermin dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi saat ini yang masih memiliki kecenderungan tidak menguntungkan perguruan tinggi swasta.
Menurut dia, apabila perguruan tinggi swasta melek politik maka dapat menuntut haknya. "Anda semua punya hak di sana. Oleh karena itu perlu mengerti soal politik,"kata Marzuki di hadapan puluhan rektor perguruan tinggi swasta.
"Kampus harus mampu mencetak orang yang mampu menyelesaikan persoalan bangasa, bukan hanya gelarnya saja. Untuk itu mereka harus tahu soal politik, bukan politik praktis," katanya.