Jumat 21 Feb 2014 14:25 WIB

Beras Mahal, Sultan DIY Gelar Operasi Pasar Selama 10 Hari

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Muhammad Fakhruddin
Harga Beras Mulai Naik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Harga Beras Mulai Naik

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) DIY melakukan OPM (Operasi Pasar Murni)  Cadangan Beras Pemerintah (CBP)  selama sepuluh hari (17-26 Februari) .

Hal itu dikemukakan  Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM)  Eny Rosilawati pada //Republika//, Jum'at (21/2).

Jumlah beras untuk OPM sebanyak 13,75 ton atas permintaan kabupaten/kota. CBP tersebut selama ini disimpan di Bulog. Hanya Kabupaten Gunungkidul yang tidak meminta OPM karena persediaan beras di Kabupaten Gunungkidul. OPM dilaksanakan karena masih musim paceklik dan belum ada panen.

Pelaksanaan OPM ini sesuai dengan Keputusan Gubernur No.25/Kep/2014 tanggal 10 Februari 2014. Dalam Keputusan tersebut tertulis harga penjualan beras Rp 6800 per kilogram dan dikemas dalam plastik lima kilogram-an.

OPM dilaksanakan di kecamatan. Karena jumlah beras OPM  sesuai dengan permintaan . OPM ini untuk mengatasi harga beras yang meningkat dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kalau ada pedagang mau menjual CBP dalam Keputusan Gubernur juga ditentukan Harga Eceran Tertinggi untuk BCP yang disubsidi sebesar Rp 6920 per kilogran, Namun yang HET untuk BCP yang tidak disubsidi sebesar Rp 7400 per kilogram.

Rosi memastikan yang membeli beras OPM ini adalah masyarakat yang betul-betul membutuhkannya dan yang tinggal di sekitar tempat OPM. ''Kemungkinan kecil bila ada orang dari luar kecamatan tempat digunakan untuk OPM. Karena masyarakat setempat akan mengenal warganya,''ujarnya.

Dia mengakui beras yang dijual dalam OPM di masing-masing kecamatan selalu habis. Jumlah beras untuk OPM di  masing-masing kecamatan rata-rata sekitar 1 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement