Kamis 20 Feb 2014 23:34 WIB

Tim SAR Hentikan Pencarian Wisatawan Jepang

Petugas Basarnas dan nelayan mengevakuasi seorang dari lima wisatawan Jepang yang selamat setelah sempat hilang saat menyelam di Pulau Nusa Lembongan, setibanya di Pantai Semawang, Sanur, Bali, Senin (17/2).
Foto: Antara
Petugas Basarnas dan nelayan mengevakuasi seorang dari lima wisatawan Jepang yang selamat setelah sempat hilang saat menyelam di Pulau Nusa Lembongan, setibanya di Pantai Semawang, Sanur, Bali, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN -- Tim Search and Rescue (SAR) Denpasar akhirnya menghentikan proses pencarian wisatawan Jepang, Takashi Shoko (36), yang hilang terseret arus di perairan laut Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali.

"Hari ini operasi SAR dihentikan, namun akan tetap dilakukan koordinasi untuk pemantauan dan evakuasi apabila ada informasi penemuan satu korban itu," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Didi Hamzar, dalam keterangan persnya kepada wartawawan di Jimbaran, Kabupaten Badung, Kamis.

Penghentian upaya pencarian itu dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan SAR bahwa tidak adanya tanda-tanda ditemukannya target yang masih hilang selama tujuh hari.

"Maka selanjutnya pengerahan unsur untuk pencarian Operasi SAR akan dihentikan," tambahnya.

Pada pencarian terakhir, tim telah menyisir area pencarian yang difokuskan pada kawasan dimana target ditemukan. Tim menyisir seluruh pesisir di Nusa Dua, Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Seluruh masyarakat di dua pulau yang kini terkenal dengan wisata bawah laut itu juga telah mengetahui peristiwa itu dan berharap mereka bisa memberi informasi kepada tim SAR apabila menemukan korban.

Didi selaku Koordinator misi SAR menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan unsur pencari dan penyelamat telah melakukan upaya maksimal dalam mencari satu wisatawan dari Negeri Sakura itu.

"Tetapi, kami berharap semoga segera mendapat informasi segera dalam upaya evakuasi bisa dilaksanakan," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement