Kamis 20 Feb 2014 18:51 WIB

Status Kelud Turun Jadi Siaga, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Rep: Rr. Laeny Sulistywati/ Red: Bilal Ramadhan
Gunung Kelud
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gunung Kelud

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masyarakat dan pengungsi diminta tetap waspada meski status Gunung Kelud sudah turun dari awas menjadi siaga per Kamis (20/2) pukul 11.00 WIB. Soekarwo mengatakan, dengan berubahnya status Gunung Kelud menjadi siaga, maka jarak bahaya atau radius larangan dipersempit dari 10 kilometer (km) menjadi 5 km dari kawah Gunung Kelud.

“Dengan diturunkannya status Gunung Kelud dari awas menjadi siaga, para pengungsi sudah dapat dikembalikan ke rumah masing-masing dengan syarat tidak boleh melebihi batas minimal yaitu lima kilometer dari kawah,” ujarnya saat konferensi pres status Gunung Kelud di Gedung Grahadi di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (20/2).

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Dr Surono mengungkapkan bahwa pasca erupsi menjadi daya tarik masyarakat untuk melihat keadaan Gunung Kelud.

“Walaupun status telah menjadi siaga, masyarakat harus mentaati keputusan yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM. Karena tidak menutup kemungkinan  Gunung Kelud masih mengeluarkan zat beracun,” katanya.

Ia mengajak supaya masyarakat berpikir menggunakan logika, jangan hanya menggunakan hati.

Dr. Surono meminta kepada wartawan agar menyebarkan informasi kepada masyarakat, memberikan motivasi agar masyarakat bersemangat untuk melakukan kehidupan pascaerupsi Gunung Kelud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement