REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Panglima ABRI (saat ini Panglima TNI) Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno mengingatkan kepada seluruh jajaran pimpinan TNI Angkatan Darat untuk tidak terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam partai politik.
"TNI harus netral, jangan ditarik-tarik dalam persoalan politik. TNI adalah tentara pejuang rakyat, bukan milik golongan suku, orang kaya maupun partai politik," kata Try Sutrisno dalam sambutannya dalam acara Silaturahmi dengan 150 orang Perwira Tinggi Purnawirawan TNI AD, di Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis.
Sejumlah pati purnawirawan TNI AD yang mengajukan diri sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014, antara lain mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo (capres konvensi Partai Demokrat), mantan Pangab Jenderal TNI (Purn) Wiranto (capres dari Partai Hanura), dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto (capres konvensi Partai Demokrat).
Namun, TNI AD harus membantu aparat kepolisian dalam pengamanan Pemilu 2014 agar pemilu yang dilaksanakan secara periodik berlangsung aman, tertib dan lancar.
"Ini merupakan tanggungjawab kita agar Pemilu berlangsung sukses," kata mantan Wakil Presiden ini.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kembali tentang pentingnya pembinaan dan operasi teritorial TNI karena sejak era reformasi, dalam? pengamatannya ada penurunan operasi teritorial yang sejalan dengan tuntutan dihapuskannya dwifungsi ABRI.
"Tanpa operasi teritorial, namanya bukan TNI AD. Kita mengusir penjajah itu melalui operasi teritorial. Sebaiknya TNI AD dapat mempelajari kembali tentang fungsi teritorial yang berperan dalam kehidupan berbangsa negara. Jangan sekarang dianggap normal, kita amati terutama ada amandemen UU," kata Try.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menegaskan tentang komitmen TNI AD untuk netralitas TNI dalam Pemilu 2014.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh TNI AD, namun momen kali ini sangat penting dan strategis untuk dilakukan mengingat tahun 2014 merupakan tahun politik yang terdapat agenda Pemilihan Umum (Pemilu)," kata KSAD dalam sambutannya pada acara silaturahmi itu.
Kegiatan yang mengambil tema "Dengan Silaturahmi KSAD-Purnawirawan TNI AD, TNI AD Menjunjung Tinggi Netralitas TNI Guna Menyukseskan Pemilu 2014 itu bertujuan memberikan penjelasan kepada pati purnawirawan TNI AD tentang komitmen netralitas TNI dalam pelaksanaan Pemilu 2014 nanti.
Kebijakan TNI AD dalam membangun kekuatan pertahanan negara serta memperkokoh kebersamaan dan kekeluargaan yang harmonis antara purnawirawan TNI AD dengan prajurit TNI AD yang masih aktif.
"Tujuan kegiatan tentu memperkokoh kebersamaan dan kekeluargaan yang harmonis dengan Purnawirawan TNI AD kepada prajurit aktif. Ini akan perkokoh netralitas TNI, khususnya TNI AD. Kita manfaatkan sharing informasi," kata Budiman.
Selain itu, pada kesempatan tersebut juga disampaikan pula materi konsep strategi transformasi TNI AD, agar tercipta kesepahaman dengan para Pati Purnawirawan bahwa TNI AD kedepan akan semakin professional, modern, efektif dan militan, serta mencintai dan dicintai rakyatnya sehingga mampu menjawab perkembangan jaman.
Sasaran yang ingin dicapai dengan pertemuan tersebut adalah terjalinnya hubungan tali silaturahmi yang erat dan akrab antara pejabat TNI yang masih aktif dengan purnawirawan TNI AD demi menjunjung netralitas TNI dan terwujudnya kesamaan sikap dalam menjaga keutuhan NKRI.
Dalam pertemuan, hadir sejumlah purnawirawan TNI AD seperti mantan Panglima ABRI (Panglima TNI) Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto serta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Djoko Santoso.