REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING— Pemerintah Cina telah menganggarkan 2 triliun yuan (sekitar 330 miliar dolar AS) untuk mengatasi pencemaran sumber daya air di negara itu. Seperti dilaporkan media pemerintah setempat, Selasa (18/2), Cina saat ini memiliki seperlima dari total populasi penduduk dunia.
Namun, negeri ini hanya menguasai sekitar 7 persen sumber daya air yang ada di planet ini. Itu pun kondisinya boleh dibilang krisis. Menurut survei yang dilakukan pemerintah terhadap 5.000 titik tanah di Cina pada 2012, sebanyak 57,3 persen sampel ditemukan dalam kondisi sangat tercemar.
"Sumber daya air tanah yang sudah tercemar berat ini bakal mengancam akses air minum bagi ratusan juta penduduk," ujar Menteri Lingkungan Cina, Zhai Qing, dalam konferensi pers Beijing, pekan lalu.
Karena itulah, pemerintah sengaja menggelontorkan dana besar-besaran untuk meningkatkan kualitas air China sebesar 30-50 persen. Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan untuk sejumlah investasi teknologi seperti pengolahan air limbah, program daur ulang, dan teknologi membran.
Zhai menambahkan, COD (parameter limbah/zat organik terlarut dalam air) di Cina dalam satu tahun mencapai sekitar 24 juta ton. Selain itu, sumber daya air mereka juga tercemar oleh 2,45 juta ton amoniak nitrogen setiap tahunnya. Polutan-polutan tersebut umumnya berasal dari berbagai kegiatan industri dan rumah tangga di negara itu.