Rabu 19 Feb 2014 15:47 WIB

Warga Blitar Siap-Siap Hadapi Lahar Dingin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
 Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)
Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), bersiap-siap hadapi lahar dingin pascaerupsi Gunung Kelud, Jatim yang sebelumnya telah menerjang Kediri, Jatim, dan Kabupaten Malang, Jatim, Selasa (18/2) sore.

Warga Dusun Sumber Asri, Desa Sumber Asri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar bernama Sumiran (62 tahun) mengatakan, dirinya sudah mendengar bahwa lahar dingin sudah menerjang Kediri dan Kabupaten Malang. 

“Saya merasa takut dengan lahar dingin. Peristiwa itu pernah terjadi tahun 1990-an,” katanya saat ditemui Republika di rumahnya di Desa Sumber Asri, Rabu (19/2).

Apalagi, lahar dingin pernah melalui Sungai Breni yang akhirnya memutus akses jalan Desa Sumber Asri ke Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok tahun 1990-an. Ketakutannya semakin bertambah karena jarak rumahnya dengan Sungai Breni hanya satu kilometer. Karena itulah, ia dan keluarganya menyiapkan barang-barang dan dokumen penting. 

“Saya melihat kondisinya. Kalau memang tidak memungkinkan maka saya mengungsi,” katanya.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 1 Desa Sumber Asri, Kecamatan Nglegok bernama Suyono (60) mengatakan, semua warganya sebenarnya merasa takut dengan ancaman lahar dingin.

“Rasa takut itu pasti ada. Apalagi kalau menurut peta, Desa Sumber Asri terkena lahar dingin,” ujarnya.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, lahar panas pernah terjadi pada tahun 1966 sehingga warga Sumber Asri mengungsi ke Dusun Gambar. Peristiwa itu kembali terulang pada tahun 1990. Untuk itu, warganya yang terdiri dari 40 kepala keluarga (KK) sudah menyiapkan barang-barang dan dokumen penting. 

“Kalau lahar dingin terjadi, warga akan saya ungsikan ke Dusun Gambar,” ujarnya.

Namun ia menambahkan, arah lahar menuju ke utara dan barat yang artinya menuju Kediri. Pantauan Republika di lapangan, aliran Sungai Breni terlihat normal dan tidak ada tanda-tanda adanya lahar dingin. Sungai Breni juga terlihat tidak meluap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement