Rabu 19 Feb 2014 12:49 WIB

Kabut Asap Belum Reda, Libur Sekolah Diperpanjang

Sejumlah siswa SD Negeri 040482 mengikuti upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah, ketika terjadi erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gajah, Karo, Sumut, Senin (6/1).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Sejumlah siswa SD Negeri 040482 mengikuti upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah, ketika terjadi erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gajah, Karo, Sumut, Senin (6/1). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau, memperpanjang masa libur siswa sampai 20 Februari dari aktivitas belajar bagi murid PAUD, TK, dan SD akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan di daerah itu.

"Kondisi kualitas cuaca demikian bisa membahayakan bagi penderita ISPA, pneumoni, jantung apalagi bagi anak-anak sangat rentan terserang ISPA, asma karena usia yang sangat muda, sehingga sekolah memperpanjang masa libur," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Prof Zulfadil di Pekanbaru, Rabu.

Kebijakan tersebut dilakukan terkait Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan Satelit Terra dan Aqua pagi ini mendeteksi titik panas (hot spot) di Riau meningkat dari 126 menjadi 256 titik tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Menurut Zulfadil, para guru sudah diminta untuk segera menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar mulai Senin (17/2) hingga Kamis (20/2) untuk menghindari korban.

Sedangkan proses belajar mengajar selanjutnya, katanya lagi, tentu akan ditentukan setelah turunnya rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru agar tidak membahayakan kesehatan pelajar.

"Khusus bagi pelajar dan guru di kelas V, dan kelas VI tetap mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa namun demikian diimbau agar mengurangi kegiatan olahraga dan gerak jalan atau dilarang melakukan kegiatan di luar gedung sekolah," katanya.

Bagi pelajar kelas I, II, III dan IV yang telah sekian lama libur, katanya, para guru diharapkan memberikan tugas-tugas tambahan di rumah agar anak-anak tidak ketinggalan materi pelajaran.

Hampir seminggu lebih, katanya anak-anak sudah diliburkan dan dikhawatirkan mereka tentu akan banyak ketinggalan pelajaran.

"Karena itu guru perlu memberikan materi tambahan di rumah, agar anak tidak melulu bermain," katanya dan menambahkan hingga kini memang pihaknya belum menerima laporan adanya pelajar yang terserang penyakit sebagai dampak kabut asap itu. Namun demikian, katanya lagi, para guru tetap diwajibkan untuk hadir di sekolah seperti biasanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement