Selasa 18 Feb 2014 23:54 WIB

UGM Periksa Kesehatan Ternak Korban Erupsi Kelud

Gunung Kelud
Foto: Antara/Arief Priyono
Gunung Kelud

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGm) Yogyakarta membantu memeriksa kesehatan hewan korban erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.

"Tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu ditugasi membantu kebutuhan pengungsi, sekaligus memeriksa kesehatan hewan yang menjadi korban dari erupsi Gunung Kelud," kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Kedokteran Hewan UGM Soedarmanto Indarjulianto di Yogyakarta, Selasa (18/2).

Ia berkata, di lapangan, tim FKH UGM bertugas melakukan penilaian keadaan hewan ternak dan hewan kesayangan yang menjadi korban bencana erupsi Gunung Kelud. Mereka juga bertugas untuk membantu pemeriksaan dan memberikan pengobatan gratis bagi hewan yang menderita sakit yang berada di sekitar daerah kawasan Gunung Kelud.

FKH UGM akan memberikan dukungan untuk kebutuhan obat-obatan yang diperlukan untuk pengobatan hewan yang menderita sakit akibat erupsi Gunung Kelud. "Tim Fakultas Kedokteran Hewan UGM itu bergabung dengan tim relawan UGM yang terdiri atas mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi di lokasi bencana erupsi Gunung Kelud," katanya.

Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM Irfan Dwidya Prijambada mengatakan sebanyak 30 relawan ditugaskan selama 1-2 minggu untuk membantu penanganan kondisi darurat bencana erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Menurutnya, para relawan itu ditempatkan di tiga titik lokasi di tiga kecamatan yakni di Posko Satlak Kediri di simpang lima Gumul, Kecamatan Kepung, dan Kecamatan Ngancar.

"Tugas para relawan itu membantu proses manajemen logistik barang bantuan dan memantau keadaan pengungsi yang berada di lokasi pengungsian. Selain itu, juga bertugas membantu penanganan medis dan proses psikososial terkait dengan kondisi para pengungsi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement