Selasa 18 Feb 2014 21:53 WIB

Ini Dampak Lahar Dingin di Kediri

Rep: Nur Aini/ Red: Indira Rezkisari
 Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)
Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Lahar dingin yang menerjang Kabupaten Kediri merendam rumah warga, persawahan, dan ternak. Namun, belum ada laporan korban jiwa terkait aliran lahar dingin yang melewati tiga kecamatan yakni Kecamatan Kepung, Kandangan, dan Pare.

Ketua Bidang Penerangan dan Informasi Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, Adi Suwignyo mengungkapkan tanggul jebol di Oro-oro Ombo, Desa Karangtengah di dua tempat dengan panjang sekitar 15 meter dan 30 meter. "Sawah di Desa Karangtengah, Kandangan seluas 50 hektar terendam lahar dingin," ujarnya, Selasa (18/2). Lahan tersebut ditanami padi dan tebu.

Lahar dingin juga menghanyutkan kandang ayam potong milik warga di Karangtengah bernama Budiono. Kerugian ditaksir mencapai Rp 4 juta. Satu warung kopi di Karangtengah dilaporkan turut hanyut terbawa air. Sementara, jalan pengubung Dusun Blimbing ke Dusun Wangkalkerep dilaporkan terputus sepanjang sekitar 20 meter.

Di Desa Klampisan, Kecamatan Kandangan, satu rumah sebagian bangunannya roboh tertimpa pohon mangga yang hanyut terbawa arus air. Rumah tersebut merupakan milik Deby Widodo, Dusun Gedangan.

Sementara itu, lahar dingin di Sungai Bening, Gedang Sewu, Kecamatan Pare sudah mulai surut pada pukul 21.00 WIB. Tidak ada laporan kerusakan akibat lahar dingin tersebut. Lahar dingin mengalir di Sungai Bening pukul 17.30 WIB dengan ketinggian sekitar tiga meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement