Selasa 18 Feb 2014 20:18 WIB

'Kearifan Lokal Bali Harus Dijaga'

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Tari legong yang dibawakan oleh mahasiswi mewarnai pementasan pada peringatan Hari Tari Sedunia di panggung terbuka ISI Denpasar beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/ISI Denpasar
Tari legong yang dibawakan oleh mahasiswi mewarnai pementasan pada peringatan Hari Tari Sedunia di panggung terbuka ISI Denpasar beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, pembangunan Bali tidak boleh meninggalkan kearifan asli Bali.

"Seorang pemimpin harus mengerti dan memahami wilayahnya. Jangan membangun Bali dengan mengorbankan kesucian dan meninggalkan budaya asli Bali,"kata Pramono dalam debat bernegara konvensi calon presiden Partai Demokrat di Bali, Selasa, (18/2).

Generasi muda Bali, ujar Pramono, harus bangga dengan Bali. "Jangan sampai budaya asli Bali tergerus budaya asing,"ujarnya.

Bali, terang Pramono,  adalah bagian dari perubahan dunia. "Bali harus bisa menerima perubahan global yang terjadi, tapi perubahan dunia tidak otomatis merubah Bali, kesucian Bali harus dipertahankan di tengah globalisasi," terangnya.

Terkait dengan masalah otonomi daerah, Pramono menyatakan, otonomi daerah ditujukan untuk mempercepat kemajuan ekonomi dan kesejahteraan daerah. "‎Kemajuan pembangunan dan kesejahteraan daerah harus diusahakan, namun mustahil memajukan daerahnya kalau pemimpinnya tidak mengenali potensi dan masalah wilayahnya,"katanya.

Dalam kesempatan itu, Pramono berpesan kepada para hadirin yang menyaksikan debat bernegara untuk melihat  rekam jejak calon pemimpin.

"Informasi mengenai rekam jejak calon pemimpin bisa didapatkan dengan mudah di era teknologi informasi ini, silahkan cari dan pelajari, dan ikut menentukan masa depan bangsa melalui pemilu legislatif dan presiden 2014,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement