REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Tremor Gunung Kelud, pada Selasa siang, mencapai kondisi stabil pada 0,5 milimeter hingga satu milimeter yang disertai awan putih, demikian pantauan Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Sampai saat ini status Gunung Kelud masih awas dengan radius di atas 10 kilometer dari kawah gunung," kata Penanggung Jawab Gunung Api Jawa Tengah dan Jawa Timur PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Umar Rosadi, ketika dijumpai Antara di Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Kabupaten Kediri, Selasa.
Umar mengatakan tanda-tanda visual dari kawah Gunung Kelud berupa awan putih berarti material vulkanik dari dapur magma didominasi uap air tanpa material padat. "Jika mengeluarkan material padat berupa pasir atau batu, biasanya gunung mengeluarkan suara gemuruh," katanya.
Tremor satu milimeter pada Selasa siang, lanjut Umar, didapat dari sensor yang berada pada jarak enam kilometer dari kawah Gunung Kelud. "Kami mulai waspada jika tremor menunjukkan tren meningkat misal lebih dari 10 milimeter dan terjadi beberapa kali dan enam jam," katanya.
Selain sensor pada jarak enam kilometer, Pos Pengamat Gunugnapi Kelud PVMBG juga memasang dua sensor dua sensor lain pada jarak dua kilometer dari kawah Kelud.
Kemungkinan luapan lahar dingin dari Gunung Kelud, menurut Umar, dapat terjadi jika puncak gunung diguyur hujan lebat.
"Berbeda dengan Gunung Merapi yang lebih curam, Gunung Kelud agak landai sehingga material vulkanik padat berukuran besar di puncak lebih lambat ketika mencapai lereng gunung," katanya.
Umar menambahkan material vulkanik dari Gunung Kelud didominasi batuan pamis atau batu apung.
"Di radius 10 kilometer banyak terdapat batuan pamis berupa kerikil dan kerakal. Sedangkan batuan andesit berdiameter hingga 50 centimeter tersebar di radius tiga kilometer," katanya.