REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aktivitas Gunung Kelud relatif stabil dalam dua hari terakhir. Namun, Gunung Kelud masih berstatus awas sehingga masih berpotensi erupsi. Data dari pos pengamatan Gunung Kelud di Dusun Mulyorejo, Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, menunjukkan aktivitas gempa tremor masih terjadi secara terus menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm pada Selasa (18/2) dari pukul 00.00-12.00 WIB.
Hembusan asap masih berlangsung dengan ketinggian 600 meter. "Sampai dengan saat ini status Gunung Kelud masih awas sehingga wilayah radius 10 kilometer harus kosong, " ujar Penanggung Jawab Gunung Api Jawa Tengah-Jawa Timur PVMBG, Umar Rosadi ditemui di pos pengamatan Gunung Kelud, Selasa (18/2).
Pantauan Republika di wilayah radius satu kilometer dari kawah Gunung Kelud, asap putih tampak keluar dari dalam kawah. Lautan pasir terlihat memenuhi bibir kawah. Tanaman di sekitar radius 1 kilometer terbakar sebagian.
Meski aktivitas stabil, Gunung Kelud masih berpotensi untuk kembali erupsi. "Selama gempa tremor masih ada dan status awas, Gunung Kelud masih berpotensi erupsi," ujar Umar. Gempa tremor masih terus menerus terjadi pada Selasa siang.
Lautan pasir yang terlihat di sekitar kawah, menurut Umar, merupakan material erupsi Kelud pada Kamis (13/2). Material di sekitar kawah antaralain pasir, batu kerikil, hingga bongkahan batu. Namun, PVMBG belum dapat mendata penampakan dari kawah Gunung Kelud.
"Kami belum melihat kawah karena CCTV tidak bisa melihat, apakah masih ada anak gunung atau tidak, kami belum tahu," ungkapnya.