REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Aparat TNI memperketat pengamanan di lokasi aliran lahar di Kabupaten Kediri, sebab dinilai membahayakan, kata Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Infanteri Heriyadi di Kediri, Selasa.
"Kami terus sosialisasi dan setiap hari melakukan cek lokasi. Kami monitor terutama di jalur lahar, kami imbau agar jangan dulu (mengambil pasir)," katanya.
Ia menyebut di sejumlah aliran lahar, aktivitas penambangan pasir sudah mulai terjadi. Hal ini bisa membahayakan, terlebih lagi saat curah hujan cukup tinggi.
Lahar dingin bisa saja menerjang, membawa material aliran lahar seperti pasir dan batu. Bahkan, mampu membawa batu dengan ukuran besar.
Pihaknya menyebut, saat ini fokus anggota adalah penangaann fisik dan nonfisik. Anggota diturunkan untuk membantu proses perbaikan pascaerupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl) yang ada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Ia juga menyebut, penanganan pascaerupsi dinilai berat. Sejumlah pekerjaan harus dengan sigap dilakukan, khususnya mengantisipasi korban akibat aliran lahar dingin.
Untuk saat ini, kata dia, anggota juga sudah mulai melakukan pendataan pasti tentang kerusakan akibat erupsi Gunung Kelud dan titik-titik untuk pengamanan. Untuk titik pengamanan difokuskan di aliran lahar yang ada di Kabupaten Kediri.
Ia berharap, status Gunung Kelud juga bisa menjadi lebih stabil, bahkan bisa diturunkan. Hal itu akan lebih memudahkan anggota dalam melakukan pendataan.
Di areal Gunung Kelud, terdapat 11 kantung lahar yang terbagi di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.
Jalur lahar di Kabupaten Kediri antara lain kantong lahar I Kali Konto di Desa Badas, Kecamatan Pare, sisa kapasitas tampungnya adalah 680.000 meter kubik, kantong lahar II Kali Konto di Desa Pare Lor, Kecamatan Kunjang sisa kapasitas tampungnya adalah 400.000 mete kubik.
Kantong lahar I Kali Serinjing di Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu sisa kapasitas tampungnya 254.290 meter kubik, kantong lahar II Kali Serinjing di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu sisa kapasitas tampungnya 138.833 meter kubik.
Kantong lahar Kali Ngobo Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, sisa kapasitas tampungnya adalah 1.672.500 meter kubik, dan yang penuh adalah kantong lahar Kali Sukorejo di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten.
Sementara itu, di Kabupaten Blitar, kantong laharnya antara lain di Kali Badak, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, sisa kapasitas tampungnya adalah 5.439.542 meter kubik, kantong lahar II Kali Badak, di Desa Jagoan, Kecamatan Ponggok, sisa kapasitas
tampungnya adalah 1.587.500 meter kubik.
Kantong lahar I Kali Putih Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, sisa kapasitas tampungnya adalah 2.577.185 meter kubik, dan kantong lahar II Kali Putih di Desa Menjangankalung, Kecamatan Garum, dan terakhir adalah Kantong Lahar Kali Semut, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, dengan sisa kapasitas tampungnya adalah 1.572.260 meter kubik.