REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dalam rangka tanggap darurat di DIY akibat debu vulkanik erupsi Gunung Kelud, Dinas Kesehatan DIY melakukan pemeriksaan kualitas sumur galian karena debu/abu vulkanik masuk ke dalam sumur. Ada sebanyak 250 titik sumur galian yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di DIY yang akan diperiksa.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie. Masing-masing kabupaten/kota di DIY akan diambil sampelnya sebanyak 50 sumur galian. Pemeriksaan terhadap sumur galian tersebut juga akan menggunakan PAC (Poly Aluminum Chlorid) untuk menjernihkan air sumur yang keruh akibat abu vulkanik. Hasil pemeriksaan akan menjadi bahan informasi.
Anggaran untuk pemeriksaan sumur galian diajukan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DIY. "Kami hanya mengajukan permohonan untuk kebutuhan. Pemeriksaan untuk setiap sumur dibutuhkan sekitar Rp 200.000, sehingga seluruhnya diperlukan sekitar Rp 50.000.000," kata Daryanto.
Disamping itu, kata dia menambahkan, juga diajukan ke BPBD untuk pembelian PAC sebanyak 20 kilogram, serta pembelian kapur sebagai penjernih sebanyak satu kilogram. Pemakaian PAC sebanyak 50 miligram per satu meter kubik.
"Sebetulnya kami sudah mengimbau kepada masyarakat kalau sumur gali itu belum ditutup hendaknya segera ditutup, jangan sampai dibuka. Karena sudah terlanjur maka dilakukan penjernihan air untuk meningkatkan kualitas air masyarakat," ujarnya.