REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta terus berupaya melakukan pembersihan area bandara dari abu vulkanik erupsi Gunung Kelud, agar satu-satunya pintu transportasi udara di Yogyakarta ini dapat segera dibuka kembali.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Andi G Wilson, Senin, mengatakan pembersihan dampak abu vulkanik di bandara hampir selesai. Saat ini tinggal pengecekan final saja.
"Malam ini pembersihan abu vulkanik akan dilembur dengan menggunakan berbagai alat pendukung seperti alat pemadam kebakaran, truk tanki air sampai menggunakan truk yang dipasangi terpal dan diisi air dan dilengkapi pompa air siap untuk membantu penyemprotan abu vulkanik," kata dia, kemarin.
Menurut dia, pihaknya sudah mengoperasionalkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dan empat mobil tanki air serta mengerahkan pompa-pompa air untuk menyemprot landasan pacu.
"Diharapkan dengan dilembur ini, maka kondisi bandara dapat segera siap untuk dibuka kembali. Diperkirakan Rabu (19/2) Bandara Adisutjipto bisa operasional melayani penerbangan," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Gatot Saptadi mengatakan guna mempercepat proses pembersihan abu Kelud di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pihaknya ikut mengerahkan bantuan berupa alat berat pembersih debu dan lima mobil pemadam kebakaran.
"Percepatan proses pembersihan bandara ini sangat diutamakan guna membuka kembali gerbang udara yang sangat vital yang sudah tidak beroperasional sejak Jumat (14/2/2014). Kami sudah berkoordinasi dengan pihak otoritas bandara maupun TNI AU," katanya.
Menurut dia, penggunaan alat berat untuk membersihkan abu vulkanik maupun tambahan mobil pemadam kebakaran tersebut melihat selama ini proses pembersihan bandara masih manual. Sementara panjang landasan memcapai 2.300 meter sehingga selain dibutuhkan personel yang banyak juga butuh dukungan alat bantu.
"Diharapkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta bisa buka secepatnya mengingat akses udara ini penting terutama bagi sektor pariwisata," katanya.