REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Abu vulkanik yang masih menyelimuti Kota Yogyakarta diperkirakan baru akan bersih tuntas pada dua atau tiga hari ke depan. Pasalnya berdasarkan prakiraan cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pada dua hingga tiga hari kedepan Kota Yogyakarta akan diguyur hujan lebat dalam durasi yang cukup lama.
"Hujan lebat ini akan merata di seluruh DIY dalam durasi yang lama, karena adanya gangguan cuaca di Samudera Hindia tepatnya di sekitar Benua Australia," ujar Kasie data dan informasi BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Senin (18/2).
Gangguan cuaca berupa tekanan udara rendah atau bibit badai di sekitar Australia ini akan menyebabkan penambahan curah hujan di wilayah Jawa termasuk di DIY. "Ini gangguan cuaca yang memberi manfaat positif, sehingga abu vulkanik bisa bersih," ujarnya.
Pasalnya kata Tony, intensitas hujan akibat pengaruh tekanan udara rendah tersebut curah hujan di DIY bisa mencapai 50 milimeter dalam sehari. Curah hujan ini diperkirakan bisa membersihkan sisa abu vulkanik di udara Kota Yogyakarta.
Dikatakan Tony, saat ini wilayah DIY sudah melewati puncak musim hujan. Namun begitu masih memasuki musim hujan sehingga hujan masih berpotensi datang setiap hari meskipun dalam intensitas ringan. Karenanya gangguan cuaca yang diperkirakan datang dalam dua atau tiga hari ke depan tersebut diharapkan bisa menuntaskan abu vulkanik yang masih banyak terdapat di Kota Yogyakarta.