REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan kursi di sejumlah daerah muslim minoritas. Kemenangan caleg di dapil Papua, Bali, NTT dan Sulawesi Utara merupakan pecah telur bagi partai tersebut.
Presiden PKS, Anis Matta mengatakan, selama ini partainya belum memperoleh kursi di keempat dapil itu. Jadi, kalau dalam pemilu legislatif April mendatang calegnya menang, maka PKS telah punya etalase demokrasi.
"Kita akhirnya pecah telur di daerah muslim minoritas," kata Anis dalam jumpa pers acara Election Update ke-4 di Hotel Kartika Chandra, Senin (17/2).
Menurutnya, partai yang awalnya dianggap anti pluralisme dan toleransi, justru mencatat kemenangan di tempat-tempat tersebut.
Dia juga menekankan, para kadernya tidak boleh menjadikan agama sebagai tolak ukur memberikan bantuan kemanusiaan.
Anis bercerita, ketika dia berkunjung ke NTT, pihaknya justru disambut para pendeta. Dan yang lebih mengharukan lagi, kata dia, mars partai dinyanyikan paduan suara gereja.
Anis Matta menambahkan, "Ada juga caleg kita di Bali, dia orang Hindu. Dan bersedia menargetkan kemenangan untuk PKS."
PKS mengklaim telah memperoleh 25 persen suara dari total penduduk di Indonesia. Sebab, sekitar 10 persen kader partai tersebut merupakan kepala daerah atau wakil kepala daerah.