Senin 17 Feb 2014 07:32 WIB

Peternak Rugi Ratusan Juta per Hari Akibat Kelud

 Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)
Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para peternak sapi perah di wilayah terdampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalami kerugian cukup besar, yakni mencapai Rp 436 juta per hari akibat menurunnya produksi susu di daerah itu.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur Sulistiyanto mengatakan, menurunnya produksi susu tersebut disebabkan beberapa hal. Di antaranya karena sapi mengalami stres dan berkurangnya nutrisi sapi akibat tidak adanya pasokan pakan yang layak, terutama rumput.

"Penurunan kapasitas produksi tersebut hanya terjadi di wilayah Kecamatan Ngantang dan Kasembon saja, sedangkan di Kecamatan Pujon masih tetap berproduksi, meski turun cukup drastis," ujarnya, Senin (17/2).

Ia menyebutkan secara keseluruhan produksi susu di wilayah Kabupaten bagian barat itu menurun hingga 50 persen. Di Pujon misalnya, dari rata-rata produksi pada hari normal sebesar 90 ton per hari, turun menjadi 45 ton per hari.

Di Ngantang, dari produksi rata-rata sebanyak 80 ton per hari menjadi 40 ton per hari, di Kasembon dari produksi sekitar 10 ton per hari menjadi 6 ton per hari, sedangkan di Batu masih tetap stabil, yakni rata-rata mencapai 25 ton per hari.

Meski dirinya sudah tahu secara rinci berapa penurunan produksi susu di Kecamatan Ngantang, Kasembon, dan Pujon, Sulistiyanto masih belum tahu secara pasti berapa jumlah sapi yang mati akibat guyuran abu vulkanik Gunung Kelud tersebut karena belum ada laporan dari tim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement