REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mohammad Jumhur Hidayat mengaku belum saatnya tampil menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2014. Padahal, Poros Buruh Pekerja Indonesia (PBPI) telah menjagokannya untuk maju sebagai capres pada pemilu kali ini.
PBPI, selain ingin mengusai parlemen, juga berharap dapat menyokong figur capres yang mewakili aspirasi politik mereka. Ini demi memuluskan kebijakan-kebijakan produk pemerintah yang pro buruh/ pekerja.
"Adanya temen-temen buruh mendukung saya nyapres, saya senang. Tapi saya saat ini tidak berada di parpol, jadi dukungan itu bukan untuk pemilu sekarang," tutur Jumhur, yang juga kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Ahad (16/2).
Jumhur mengatakan kesempatan untuk menjadi capres masih panjang. Untuk saat ini, dia mengaku masih mau berjuang bersama kaum buruh saja. Sebab, pada Pemilu 2014, sulit bagi figur nonparpol untuk bisa menjadi capres.
"Kalau untuk sekarang kecil harapan saya dilamar parpol. Saya masuk kategori orang biasa. Tapi kan ada pemilu lagi pada 2019. Saya tidak mau kecilkan harapan teman-teman buruh," tutur Jumhur.