Ahad 16 Feb 2014 17:19 WIB

Air PDAM Yogya Tak Tercemar Abu Vulkanik

Rep: Yulianingsih/ Red: Muhammad Hafil
  Warga membersihkan pasir hasil erupsi Gunung Kelud di sekitar simpang lima Gumul, Kediri, Sabtu (15/2).
Foto: Republika/Nur Aini
Warga membersihkan pasir hasil erupsi Gunung Kelud di sekitar simpang lima Gumul, Kediri, Sabtu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski guyuran abu vulkanik Gunung Kelud sangat tebal di Yogyakarta namun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat memastikan kualitas airnya tidak terganggu.

"Sumber air PDAM Yogya sebagain besar atau 90 persen dari sumur dalam dan hanya 10 persen dari sumber terbuka di Umbul Wadon jadi tidak berpengaruh signifikan," ujar Direktur Umum PDAM Tirtamarta Yogyakarta, Agus Tri Widodo, Ahad (16/2).

Menurutnya, pada Jumat (14/2) lalu abu vulkanik sempat menyumbat filter air di saluran PDAM Yogyakarta. Namun hal itu sudah langsung dibersihkan sehingga tidak sampai masuk ke saluran warga. "Filter-filter sudah kita bersihkan dan ditutup sehingga tidak masalah," ujarnya.

Diakuinya, jumlah pelanggan PDAM Kota Yogyakarta saat ini mencapai 33.700 konsumen. Dari jumlah tersebut 90 persen dilayani dari sumber di 12 sumur dalam di Yogyakarta. 

Meski kualitas air tidak terpengaruh, namun pihaknya kata Agus meminta maaf ke pelanggan. Pasalnya karena debu vulkanik ini debit air ke pelanggan agak bekurang. Pasalnya hydrant air di PDAM di jalan-jalan protokol digunakan untuk pembersihan jalan. Akibatnya pasokan ke pelanggan agak berkurang. Meski begitu kata dia, pasokan tersebut masih memenuhi kebutuhan standar pelanggannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement