REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah korban jiwa pascaerupsi Gunung Kelud yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur bertambah menjadi enam orang.
Korban jiwa yang tercantum pada papan pengumuman di lokasi pengungsian Posko Pujon yang ada di Kantor Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Sabtu, disebutkan ada enam orang dengan sebab berbeda.
"Satu korban jiwa yang menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (14/2) malam itu atas nama Sutinah (77). Korban meninggal di Posko penfungsi di SDN Pujon Lor 1, Kecamatan Pujon," kata salah seorang staf Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Yohan, di lokasi pengungsian Pujon.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab dari meninggalnya pengungsi tersebut. Karena, hal itu menjadi kewenangan petugas otopsi dari tim medis.
Namun, dari enam korban meninggal itu ada yang disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan ketika guyuran hujan abu vulkanik di kawasan itu.
Sedangkan korban lainnya, kata Yohan, diduga disebabkan banyak menghirup gas belerang dan abu vulkanik yang mengguyur kawasan Malang barat dan yang terdekat dengan puncak Gunung Kelud.
Keenam korban jiwa yang tertera dalam papan pengumuman di lokasi pengungsian Pujon adalah Said (60), warga Desa Pandansari RT12/RW4, Kecamatan Ngantang; Partini (73), warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari,Kecamatan Ngantang.
Selain itu, juga ada nama Sanusi (80), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang; Sairi (70), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang; Bu Yah (70), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang; serta Sutinah (77), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.