Sabtu 15 Feb 2014 11:58 WIB

Sekolah di Yogya Masih Libur

Rep: Yulianingsih/ Red: Joko Sadewo
Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)
Foto: Republika/Nura
Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski hujan abu akibat letusan Gunung Kelud tidak tebal lagi, namun sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta masih meliburkan siswanya. Hal ini merupakan intruksi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti agar sekolah diliburkan hingga abu vulkanik Gunung Kelud teratasi.

"Ini masalah kesehatan, jadi anak-anak belajar di rumah dulu," ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Sabtu (15/2).

Menurutnya, abu vulkanik Kelud yang mengguyur Yogya cukup tebal. Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menetapkan darurat abu vulkanik hingga 21 Februari mendatang.

Menurut Haryadi, abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. Jika terhirup bisa menyebabkan penyakit pernafasan dan paru-paru. Kena mata bisa menyebabkan iritasi bahkan kebutaan. Pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memutuskan untuk meliburkan anak-anak sekolah hingga kondisi aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement