REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten Sragen mengeluarkan status waspada atas dampak hujan abu vulkanik Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur. Pemkab menginstruksikan kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terkait untuk waspada dan antisipasi tanggap darurat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, mengatakan, seluruh Satker dibidang pelayanan, seperti, RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Dinas Sosial, Kesbangpolinmas, dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPT-PK) Sragen untuk siap siaga selama 24 jam.
Seperti diketahui, dampak letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2) pukul 22.30 WIB, dirasakan hingga wilayah Kabupaten Sragen dan sekitarnya. Hujan abu vulkanik di Sragen mulai turun pada Jumat (14/2) dini hari. Hujan abu yang cukup pekat tersebut membuat jalanan tertutup abu tebal. Atap rumah, pepohonan, bangunan dan jalanan juga tertutup abu.
Kondisi alam lingkungan di Kabupaten Sragen masih tampak 'memutih'. Saking tebalnya abu vulkanik, setiap terpaan angin atau kendaraan lewat, abu menyebar. Kondisi seperti ini, jelas bakal mengganggu kesehatan. Utamanya, penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Termasuk sakit mata, karena debu berterbangan dimana-mana.
Menurut Tatag, Kabupaten Sragen memiliki empat potensi terjadinya ancaman bencana. Diantaranya, banjir, tanah longsor,dan kebakaran. Kendati sebelumnya telah dilakukan langkah antisipasi, seperti normalisasi aliran sungai dan penyuluhan kepada masyarakat wilayah rawan bencana, pihaknya selalu mengingatkan agar masyarakat peka terhadap gejala bencana alam.