Jumat 14 Feb 2014 18:22 WIB

Sleman Tanggap Darurat Abu Vulkanik Letusan Kelud

 Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud.  (Republika/Nur Aini)
Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud. (Republika/Nur Aini)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyikapi abu letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, yang melanda daerah ini dengan menggelar rapat tanggap darurat bencana, Jumat.

Rapat dipimpin Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu dengan peserta Sekda Sleman, Assekda, Kepala BPPD Sleman, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PU serta jajaran Pimpinan SKPD di Sleman dan unsur Polres dan Kodim Sleman.

"Rapat menindaklanjuti SK Gubernur DIY Nomor 27/Kep/2014 tanggal 14 Februari 2014 yang menetapkan kondisi DIY tanggap darurat?akibat abu vulkanik Gunung Kelud, dan juga sebagai tindak lanjut SK Bupati Sleman No.22/Kep.KDH/A/2014 tentang Status Keadaan Darurat Akibat Abu Vulkanik Letusan Gunung Kelud," kata Kabag Humas Setda Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti.

Menurut dia, rapat memutuskan hal yang perlu segera dilakukan adalah untuk meliburkan anak sekolah selama 2 hari Jumat dan Sabtu (14-15 Februari) dan anak-anak diimbau untuk belajar di rumah masing-masing.

"Hari Senin (17/2) anak diwajibkan masuk sekolah untuk membersihkan sekolah masing-masing dan latihan ujian bagi siswa SD akan dilaksanakan Selasa, 18 Februari," katanya.

Ia mengatakan, untuk menghindari masuknya debu kedalam paru-paru telah didistribusikan 50.000 dus masker dan telah habis hingga siang tadi dan untuk memenuhi kekurangan juga telah didatangkan 100.000 buah masker dan akan didistribusikan lewat Puskesmas, Kecamatan dan Desa se Kabupaten Sleman.

"Sementara itu demi kesehatan mata dihimbau kepada masyarakat apabila tidak penting untuk membatasi aktivitas di luar rumah," katanya.

Endah mengatakan, untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di jalan raya, maka Pemkab Sleman segera melakukan pembersihan pada ruas jalan secara tuntas dengan mobil pemadam kebakaran dan mobil taman.

"Masyarakat juga diimbau untuk bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing dan terutama mewaspadai atap rumah yang rawan roboh untuk menghindari jatuhnya korban akibat tertimpa atap roboh. Karena diperkirakan selama tujuh hari ke depan dengan kondisi angin saat ini dan apabila Gunung Kelud masih erupsi hujan debu masih akan berlangsung," katanya.

Pemkab Sleman menetapkan dua posko untuk mensikapi bencana dampak abu vulkanik gunung Kelud yakni Posko Bayu Induk (Kantor BPPD Kabupaten Sleman telp 0274 869375) dan Posko Pakem telp 0274

898350.

"Untuk Posko Bayu Induk dapat dipantau pada frekwensi 159.800 duplex - 5000 atau diinput 154.800," katanya.

Wakil Bupati juga meminta kepada PNS dan perangkat desa untuk tetap melaksanakan tugasnya dan setiap SKPD ada PNS yang siaga 24 jam untuk memudahkan koordinasi dan antisipasi guna mengambil tindakan yang diperlukan untuk atasi bencana akibat abu vulkanik gunung Kelud.

"Menyikapi adanya SMS dan isu tentang bencana yang lebih besar tidak perlu diresahkan tetapi perlu diwaspadai secara proporsional," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement