REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Sekitar 3.000 hingga 4.000 orang batal naik ke Candi Borobudur, akibat hujan abu dampak letusan Gunung Kelud di Jawa Timur, kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Bambang Irianto.
"Potensi kerugian tentu saja ada, dengan ditutupnya Candi Borobudur bagi pengunjung pada hari ini saja kurang lebih 3.000 hingga 4.000 orang batal naik candi," katanya di Magelang, Jumat.
Menurut dia, hal yang lebih penting adalah bagaimana Taman Wisata Candi Borobudur memberikan pelayanan kepada para pengunjung bukan karena kerugian berapa, tetapi bagaimana para pengunjung bisa diedukasi dan memaklumi tentang adanya bencana tersebut."Hal ini tidak ada ukurannya dibandingkan dengan pelestarian Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan, sejak Jumat pagi PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko telah melakukan penutupan untuk pengunjung karena hujan abu yang mengakibatkan batuan candi tertutup abu vulkanik.
"Zona satu mulai hari ini jelas ditutup sampai nanti selesai pembersihan. Namun, apakah Sabtu (15/2) pengunjung bisa masuk sampai zona dua (kawasan taman) untuk sekadar berfoto-fota kami akan evaluasi dulu dan sampaikan kepada direksi," katanya.
Ia mengatakan, yang lebih penting bagi Taman Wisata Borobudur bagaimana memberikan pemahaman kepada pengunjung tentang keselamatan.
"Jadi, pelestarian tetap dinomorsatukan sehingga harapan kami para pengunjung juga memahami tentang situasi dan kondisi dan bisa berlaku tertib sehingga jika pembersihan candi bisa lebih cepat tidak akan berdampak panjang terhadap perekonomian, khususnya kunjungan pariwisata di Borobudur," katanya.
Ia menuturkan, banyak pertanyaan dari agen-agen wisata yang akan membawa tamunya karena besuk hari Sabtu dan Minggu biasanya kunjungan mencapai sekitar 10 ribu hingga 16 ribu orang.
Ia berharap, tidak ada hujan abu susulan dan pembertsihan candi bisa selesai lebih cepat sehingga akan menggeliatkan lagi kepariwisataan, khususnya di Borobudur.