REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membersihkan abu vulkanik dari letusan Gunjung Kelud, di jalan-jalan protokoler dan di lingkungan pemerintah setempat.
"Kami mengerahkan dua mobil tangki untuk membersihkan abu vulkanik. Kami juga bersyukur, hujan deras mengguyur Gunung Kidul dari 08.30 WIB sampai 11.00 WIB, sehingga debu di sebagian jalan-jalan sudah berkurang," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budi Harjo di Gunung Kidul, Jumat.
Untuk membersihkan sisa debu vulkanik, kata Budi, BPBD Gunung Kidul akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang banyak memiliki armada mobil tangki.
"Kami akan meminta bantuan Dinsosnakertrans dan DPU bersama-sama membersihkan jalan-jalan yang banyak debu vulkanik," katanya.
Hujan dengan intensitas ringan di wilayah Gunung Kidul, disambut syukur masyarakat. Pasalnya abu tebal yang turun di wilayah ini tersapu angin.
Hujan menyapu abu yang berada di rumah dan jalan. Warga mulai membersihkan teras rumah yang sebelumnya terkena abu. Namun demikian, aktivitas masyarakat belum normal karena sebagian memilih untuk tinggal di rumah.
Salah seorang warga Kecamatan Playen, Fery, mengaku bersyukur hujan mengguyur wilayah Gunung Kidul sekitar 08.15 WIB
Beruntung hujan, jadi debunya bisa agak berkurang," katanya.
Ia mengatakan hujan abu sejak dinihari tadi mengganggu pernafasan dan jarak pandang.
Warga lainnya, Ika berharap hujan terus turun di wilayah Gunung Kidul, sehingga debu tidak mengganggu pernafasan.
"Anak saya masih balita jadi takut terkena dampak hujan abu," kata dia.
Akibat hujan abu, sejumlah apotik kehabisan stok masker. Warga memborong masker sejak pagi.