Jumat 14 Feb 2014 17:47 WIB

'Gunung Api Itu Bukan Virus Flu'

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
 Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud.  (Republika/Nur Aini)
Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud. (Republika/Nur Aini)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur yang terjadi Kamis malam (13/2) dipastikan tidak akan mempengaruhi aktivitas gunung berapi lainnya di Pulau Jawa. 

"Gunung api itu bukan virus flu, tidak akan menular. Tidak ada kaitannya," kata Kepala Badan Geologi ESDM, Surono di kantor presiden, Jumat (14/2). 

Menurutnya, Gunung Kelud punya caranya sendiri untuk erupsi. Hal yang sama juga terjadi pada gunung berapi lainnya, seperti Sinabung di Sumatra Utara atau Merapi di Yogyakarta. 

Artinya, setiap gunung punya karakternya masing-masing. Dengan keterangan tersebut, ia sekaligus mengkonfirmasi kabar adanya dentuman di Merapi, Yogyakarta pada malam yang sama. 

"Tadi malam agak panik di sekitar Merapi karena masyarakat mendengar dentuman dan getaran. Saya jawab dan sosialisasikan bahwa yang terdengar di Merapi itu letusan kelud, dan bukan Merapi. Merapi normal,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement