REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA- Sebanyak 29 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akan diberangkatkan ke lokasi pengungsian bencana erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur, untuk ikut membantu para korban.
"Mahasiswa sebanyak itu merupakan gabungan dari berbagai unit kegiatan mahasiswa di Universitas Islam Indonesia (UII) seperti Mapala Unisi, Tim Bantuan Medis Mahasiswa, dan Himmah," kata Ketua Mapala Unisi Lulut Hening di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, mereka akan melibatkan diri dalam upaya tanggap darurat bencana bersama berbagai elemen yang ada. Oleh karena itu, koordinasi dengan tim SAR dan BNPB setempat juga telah dijalin agar penerjunan tim dapat tepat sasaran.
"Kami ikut terpanggil untuk membantu para korban musibah bencana alam erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur, dan kami akan berangkat pada Jumat (14/2) malam. Erupsi Gunung Kelud terjadi Kamis (13/2) malam," katanya.
Pada tahapan awal, kata dia, tim yang diberangkatkan akan melakukan observasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh para pengungsi. Selanjutnya, dapat digalang dana dan bantuan sesuai dengan hasil penilaian kebutuhan para korban bencana erupsi Gunung Kelud.
Ia mengatakan kepedulian terhadap bencana alam selalu ditunjukkan oleh Mapala Unisi seperti ketika erupsi Gunung Merapi yang melanda sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah pada 2010.
"Pada waktu itu warga UII dan Mapala Unisi bahu membahu memberikan bantuan kepada para korban yang mengungsi di kampus UII. Kepedulian tersebut memang berangkat dari panggilan kemanusiaan sehingga jauh dari kesan mencari apresiasi apalagi sekadar kebanggaan organisasi," katanya.