Jumat 14 Feb 2014 15:52 WIB

Sayuran Bandungan Terdampak Meterial Vulkanis Kelud

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN —- Dampak debu vulkanis erupsi Gunung Kelud yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang, Jumat (14/2), dirasakan petani sayuran di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang.

 

Para petani harus ‘bekerja dua kali’ untuk bisa menjual sayuran hasil pertanian di pasar induk agrobisnis Ngasem ataupun pasar Jimbaran, setelah tanaman sayuran yang dipanen terkena debu vulkanis. “Setelah dipetik, kami harus mencuci terlebih dahulu daun- daun sawi yang tekena debu ini agar bisa dijual,” kata Sundarsih (42) warga Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

 

Ia mengaku, semua tanaman sawi yang dipanennya semuanya terkena abu vulkanis ini. Agar laku di jual kepada pengepul sayuran harus dicuci bersih terlebih dahulu di sungai desa. Dampaknya, sayuran yang dipetik ini terlambat sampai di pasar induk agrobisnis Ngasem. “Kalau tidak dicuci, tentu tidak akan laku ijual,” ungkapnya, saat ditemui di kawasan Desa Duren.     

 

Sementara itu, di Pasar Jimbaran dan Pasar Bandungan, Kecamatan Bandungan. Aktivitas perdagangan di dua pasar tradisional tersebut lebih sepi dibanding sebelumnya mengingat sepinya pembeli. Padahal, pada hari biasa, pasar ini tergolong ramai aktivitas, bahkan sering membuat arus lalu lintas di jalan utama pasar tersendat. Namun Jumat pagi ke-dua pasar ini tampak sepi dari bisanya.

 

Karena hujan abu sejak Jumat dini ahari, aktivitas pasar memang berkurang. “Banyak orang yang enggan beraktivitas. Tidak banyak orang di pasar, kecuali pedagang yang tetap berjualan,” jelas Hartanti (38), warga Desa Kenteng, Bandungan.

 

Kawasan Bandungan menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang terparah terpapar debu vulkanis Gunung Kelud. Kepekatan hujan abu membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement