REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Data sementara akibat dampak erupsi Gunung Kelud, saat ini, dilaporkan dua orang meninggal dunia dan 100.248 jiwa telah mengungsi.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada Republika, pada Jum'at siang (14/2). "Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Kelud, pada Jumat (14/2) pukul 06.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) berjumlah 100.248 orang. Mereka tersebar di 172 titik pengungsian," tutur Sutopo.
Para pengungsi itu, lanjut Sutopo, berasal dari:
-Kabupaten Kediri: 66. 319 orang, tersebar di 205 titik, -Kabupaten Blitar: 28.970 orang, tersebar di 63 titik, -Kabupaten Tulungagung: 1.349 orang, tersebar di 11 titik.
-Kabupaten Malang: 3.610 orang, tersebar di 14 titik
Pada Pukul 08.00 WIB, tambah Sutopo, sebagian pengungsi sudah meninggalkan pengungsian untuk kembali ke rumah.
Jumlah pengungsi di Blitar semula ada 28.970 jiwa. Namun, sekarang pengungsi berkurang menjadi 2.070 jiwa. Mereka, jelas Sutopo, tersebar di Kecamatan Garum (470 jiwa), Kecamatan Gandusari (500 jiwa) dan Kecamatan Nglegok (1.100 jiwa).
"Pendataan pun masih terus dilakukan hingga saat ini," pungkas Sutopo.