Jumat 14 Feb 2014 13:33 WIB

Transjakarta Bantah Pegawainya Lakukan Kekerasan pada Wartawan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Muhammad Hafil
Petugas memeriksa Bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru di Pool TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas memeriksa Bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru di Pool TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta Pargaulan Butarbutar membantah pegawainya melakukan tindak kekerasan pada wartawan yang sedang meliput. Menurutnya, pelaku kekerasan adalah penumpang, bukan petugas bus Transjakarta. 

"Itu tidak benar. Saya sudah panggil semua pegawai saya," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (14/2). 

Pargaulan menjelaskan, petugas on board/ dalam bus semuanya adalah laki-laki. Sementara, wartawan yang menjadi korban kekerasan mengaku ditendang oleh perempuan. Karenanya, ucap Pargaulan, tidak mungkin pelakunya petugas Transjakarta. 

"Itu tidak mungkin petugas kita, karena petugas on board kita laki-laki," ujar dia. 

Sebelumnya, wartawan Berita Satu TV Gandhi Alamsyah mengaku ditendang dan diludahi petugas Transjakarta. Peristiwa itu terjadi saat ia sedang mengabadikan proses evakuasi penumpang bus yang mengalami kecelalakaan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Kamis (13/2).

Bus Transjakarta bernomor polisi B 7293 IV yang dikemudikan Saeman (41 tahun) menyerempet pengendara motor Honda Vario B 6778 UQD yang dikendarai Noviani Rahtami (40). Akibat kecelakaan tersebut, semua penumpang dalam bus harus dipindahkan ke bus lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement