Jumat 14 Feb 2014 11:50 WIB

Citilink Batalkan Penerbangan dari dan ke Surabaya, Malang, dan Yogyakarta

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
  Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Maskapai penerbangan nasional berbiaya murah (LCC) Citilink mengumumkan pembatalan penerbangan, Jumat (14/2) untuk rute dari dan ke Surabaya (SUB), Yogyakarta (JOG), dan Malang (MLG) untuk menghindari dampak buruk dari meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur.

Chief Executive Officer (CEO) Citilink Arif Wibowo mengatakan, jarak pandang di landasan Bandara Juanda, Surabaya, Bandara Adisucipto, Yogyakarta, dan Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang terbatas akibat abu vulkanik Gunung Kelud.

“Untuk itu kepada seluruh calon penumpang Citilink yang akan menuju dan berangkat dari Surabaya, Malang, dan Yogyakarta bahwa seluruh penerbangan Citilink hari ini dibatalkan. Kami memohon maaf tapi ini demi keselamatan penumpang,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (14/2).

Arif menambahkan, Citilink telah melakukan sosialisasi mengenai pembatalan penerbangan di tiga kota tersebut melalui berbagai media, baik sosial media, call center, kantor penjualan, situs resmi, mitra agen perajalanan, dan pengumuman di seluruh bandara di Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan, Citilink akan terus memantau dan menginformasikan kepada seluruh calon penumpang Citilink pembatalan penerbangan di tiga kota tersebut akan berakhir. Pihaknya terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memonitor hari ke hari mengenai cuaca dan jarak pandang di landasan Bandara Juanda, Bandara Adisucipto, dan Bandara Abdul Rachman Saleh. Arif mengimbau agar calon penumpang bisa menghubungi call center Citilink di  0804-1-080808.

“Citilink juga prihatin kepada seluruh masyarakat yang terkena dampak bencana meletusnya Gunung Kelud,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement