REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat cabinet terbatas (ratas) mendadak di kantor presiden. Rapat tersebut untuk mengkoordinasikan dampak letusan gunung kelud, Kediri, Jawa Tirmur yang terjadi Kamis malam (13/2).
“Agenda pertemuan kita pagi ini adalah kegiatan tanggap darurat yang mesti kita lakukan menyusul terjadinya letusan gunung kelud tadi malam,” katanya membuka rapat, Jumat pagi (14/2).
Ia mengatakan sudah berkomunikasi, berkoordinasi, dan memberikan instruksi kepada jajaran terkait, mulai dari Pemda Jawa Timur, BNPB, hingga TNI dan Polri untuk segera bertindak. Utamanya menyelamatkan para pengungsi dan mengosongkan areal yang dinilai masih rawan.
Ia meminta dengan adanya letusan yang sebaran abunya menyebar hingga Jawa Tengah, maka intensitas bantuan ditingkatkan. Meski tergolong letusan gunung kelud mendadak, Presiden SBY bersyukur tidak ada korban jiwa.
Menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan pembelajaran bahwa masyarakat local harus mematuhi saran pemerintah sehingga jatuhnya korban bisa dicegah. “Satu hal yang kita syukuri dan saya ucapkan terima kasih, baik kepada jajaran BNPB, TNI, Polri, Kementerian ESDM, dan Pemda bahwa tidak ada korban jiwa dari letusan berskala besar ini,” katanya.