REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Warga di seputar kaki Gunung Kelud, seperti di daerah Kecamatan Gandusari dan Garum, Nglegok dan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tunggang langgang menuju lokasi pengungsian, Jumat (14/2) dinihari.
''Selain itu, warga di berbagai lokasi juga banyak yang segera mengeluarkan kendaraannya untuk tancap gas mengungsi ke rumah sanak keluarga yang lokasinya lebih aman,'' demikian Antara di Blitar melaporkan situasi meletusnya gunung yang berada pada ketinggian 1.776 meter di atas permukaan laut (DPL).
Teguh Waluyo, warga Ngaringan, wilayah timur Gandusari, segera membawa keluarganya mengungsi ke daerah Doko di sebelah timur Wlingi.
"Keluarga sudah saya angkut ke Doko sejak beberapa waktu lalu sebelum terjadi hujan abu disusul tebaran kerikil yang beterbangan," ujar Teguh yang mengungsi bersama anak dan istrinya.
Sementara Sunarwandi, seorang kepala sekolah warga Sukosewu, Kecamatan Gandusari, bersama warga lainnya mengungsi ke tempat yang disediakan pemerintah di kantor desa dan gedung sekolah dasar setempat.
Sementara Emi jauh-jauh dari Malang menjemput ibu dan keluarganya yang berada di Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari.
Sebagian warga yang tinggal hingga radius di atas 15 kilometer dari Gunung Kelud, seperti di Perumahan Pondok Delta, Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, juga mengungsi ke rumah sanak familinya yang lebih aman.
"Saya dan keluarga pilih ke rumah induk keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Talun," kata Yoto, seorang warga Pondok Delta.
Sementara warga Desa Sumber Agung yang lokasinya berada di atas tanggul penampung lahar Gunung Kelud, Kecamatan Gandusari, tunggang langgang menuju lokasi pengungsian di Kantor Desa Sumber Agung dan SDN 1 Sumber Agung.