REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI- Gempa tremor terjadi terus menerus selama enam jam yang terpantau dari seismik di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis. Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Gede Suantika, Kamis malam mengatakan gempa tremor itu terjadi selama enam jam terus menerus.
"Per enam jam terjadi gempa vulkanik yang semakin rapat. Dari 208 kali (gempa vulkanik dangkal, pukul 00.00-06.00 WIB), 245 kali (06.00-12.00 WIB) dan 442 kali (12.00-18.00 WIB) dan menjadi tremor," katanya kepada wartawan.
Ia mengatakan, kondisi tersebut memang menjadikan potensi letusan semakin mendekat. Terlebih lagi, semakin banyak gempa tremor yang terjadi. Pihaknya menyebut, saat ini belum dinaikkan statusnya, karena masih menunggu situasi. Gempa tremor yang terjadi masih rendah, hanya sekitar 1 milimeter.
PVMBG baru bisa menaikkan statusnya jika sudah "over" sampai sekitar 52 milimeter dan terjadi terus menerus. "Terjadi terus menerus sampai dia (gempa tremor) hampir rata dan tidak bisa dipisahkan, artinya kegawatannya sudah semakin dekat," jelasnya.
Ia mengakui kondisi saat ini sudah kritis, namun untuk level masih siaga. Saat ini, juga belum diperlukan untuk evakuasi, mengingat status juga masih siaga. Gede Suantika mengakui belum bisa memastikan apakah akan terjadi letusan malam ini ataukah tidak. Ia dengan tim terus melakukan pemantauan, termasuk siap begadang.
Sementara itu, sejumlah warga masih tenang dengan kondisi Gunung Kelud yang saat ini sudah masuk kritis tersebut. Mereka menunggu instruksi lebih lanjut dari petugas. Jika dianjurkan untuk mengungsi, mereka akan mengungsi, tapi jika belum ada anjuran, akan tetap bertahan di rumah sendiri.
Sejumlah warga lainnya sudah semakin resah dengan kondisi Gunung Kelud. Mereka sebagian sudah ada yang tidur di luar, khawatir jika gunung itu meletus sewaktu-waktu. Mereka membuat tempat tinggal darurat yang terbuat dari bambu yang dipasang dengan menyilang dan diberi tutup terpal. Tempat tersebut juga dilengkapi dengan tempat tidur.
Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi pada Gunung Kelud. Mereka adalah warga di empat kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.