Kamis 13 Feb 2014 11:11 WIB

Istri dan Mantan Istri Terluka Akibat Bergulat

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- SPH (42) dan NSH (35), istri dan mantan istri dari ARF, terlibat pergulatan hebat di lingkungan wilayah Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hingga sama-sama menderita sejumlah luka.

Kapolres Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Erwan Yudha Perkasa, Kamis, tidak menampik adanya laporan dari dua orang, yakni SPH dan NSH, setelah sebelumnya mereka terlibat perkelahian.

"Dua-duanya saling lapor. Jadi ya dua-duanya kami proses. Sekarang masih disidik anggota," kata Erwan.

Menurut dia, akibat perkelahian sengit yang terjadi pada Rabu (12/2) sekitar pukul 08.30 Wita itu, keduanya menderita luka-luka yang cukup serius. SPH, istri ARF, menderita luka serius di bagian wajahnya akibat tertusuk benda tajam.

Sementara NSH, mantan istri ARF, mengalami luka cakar di leher dan wajah, serta luka gigitan di bagian paha.

Saat melaporkan kasusnya di Ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sumbawa, SPH menuturkan, perkelahian itu bermula ketika NSH mendatangi kediamannya untuk mencari suaminya, ARF. NSH kemudian berteriak-teriak di depan rumah dan meminta ARF keluar.

Tentu saja SPH menjadi keberatan, karena yang memanggil itu adalah mantan istri suaminya yang dianggapnya sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Apalagi, saat itu ARF dalam kondisi sakit dan sedang dirawat mertuanya di dalam kamar.

Berhubung panggilannya tidak mendapat sahutan, maka NSH menjadi tak sabar dan langsung masuk rumah. SPH pun merasa keberatan dan mencoba menghalangi tindakan NSH.

Akhirnya terjadi cekcok antara SPH dan NSH, hingga berujung pada adu fisik. "NSH telah memukul wajah saya menggunakan alat pemotong kuku hingga saya terluka," kata SPH.

Secara terpisah, NSH yang ditemui usai diperiksa penyidik Reskrim, mengaku kedatangannya ke rumah mantan suaminya karena anaknya meminta uang belanja.

"Uang yang minta itu tidak banyak, hanya Rp5 ribu, yang akan dibagi untuk tiga anak, sebab selama ini ARF jarang menafkahi anak-anak," kata NSH.

Mengetahui ARF sedang berada di dalam rumah, NSH segera memintanya agar keluar. Beberapa kali ARF dipanggil, tetapi tidak ada respon, membuat NSH memaksa masuk ke dalam rumah.

Menurut NSH, begitu masuk rumah, SPH menghadang dan langsung menampar wajahnya. NSH pun melakukan perlawanan sehingga terjadi saling gulat.

"Saat itu dia gigit paha saya. Mau tak mau saya pukul wajahnya menggunakan kunci motor, agar gigitannya lepas," kata NSH, seraya memperlihatkan beberapa luka bekas cakaran.

NSH melanjutkan, sudah empat tahun dirinya bercerai dari suaminya, dengan membawa tiga orang anaknya.

Selama hidup menjanda, NSH hanya bisa mencari nafkah pada pagi untuk makan pada sore harinya. Mantan suami seharusnya juga bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak-anak, katanya.

"Saya datang membawa anak saya yang kecil untuk minta uang Rp5 ribu. Uang itu mau dipakai untuk belanja anak-anak. Saya tahu mantan suami saya itu punya penghasilan," ujarnya lirih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement